Skip to main content

Ultah ke-70 Kris Biantoro dan Sepeda Ontel

Sabtu pagi (29 Maret 2008)
Kirab 200 sepeda ontel dimulai dari tugu Monas - Kebon Sirih - Tugu Tani - Taman Suropati - dan berakhir di Musem Perumusan Naskah Proklamasi (Jl. Imam Bonjol No. 1 Jakarta), menandai dimulainya acara Sarasehan Budaya dengan tema "Napak Tilas Perjalanan Musik Indonesia". Acara yang diadakan untuk memperingati hari ulang tahun Kris Biantoro yang ke-70 ini cukup unik karena seluruh pengendara sepeda ontel memakai pakaian ala pejuang 45.

Salut buat Pak Kris Biantoro...
Merdeka Pak Kris!


Share on Facebook

Comments

Anonymous said…
merdeka....!!
salut juga liat yang sudah tua masih punya semangat juang tinggi ya..
so...buat uda Rizal semangat terus ya.

Popular posts from this blog

Jam Gadang dan "Sutan Gigi Ameh"?

Jam Gadang, mungkin sudah tidak asing lagi bagi orang Minang - Sumatera Barat atau mereka yang suka traveling ataupun pemerhati sejarah. Jam yang merupakan landmark kota Bukittinggi ini dibangun pada tahun 1926, dan merupakan hadiah dari Ratu Belanda (Wilhelmina) untuk pengawas/sekretaris kota waktu itu. Pada awalnya, puncak Jam Gadang dihiasi dengan patung ayam jantan, mungkin untuk melambangkan penunjuk waktu karena ayam jantan suka berkokok dipagi hari. Pada zaman penjajahan Jepang, puncak Jam Gadang diubah menjadi Jinja (atap kuil Shinto Jepang). Setelah kemerdekaan, diubah lagi seperti sekarang ini yang menyerupai atap rumah tradisional Minang (Rumah Gadang). Jam Gadang ini dibangun dengan dana sekitar 3000 Gulden (sumber  wikipedia ) dengan arsitek Yazin dan Sutan Gigi Ameh. Yang menarik disini Yazin dan Sutan Gigi Ameh itu orang mana? Satu orangkah (Yazin Sutan Gigi Ameh) atau dua orangkah (Yazin dan Sutan Gigi Ameh)? Kalau Sutan Gigi Ameh dari namanya bisa disimpulkan...

Menelusuri Ngarai Sianok dari Guguak Tinggi sampai Panorama

Mengingat kembali kenangan masa kecil kadangkala menjadi hiburan tersendiri bagi saya untuk sekedar mengendorkan syaraf otak dari kegiatan sehari-hari. Dilahirkan di sebuah desa di pinggiran kota Bukittinggi, bernama Parabek, saya besar dilingkungan kehidupan khas Minangkabau yang kental dengan 'Pituah' ADAT BASANDI SARAK, SARAK BASANDI KITABULLAH (Adat berdasarkan syariat agama, syariat agama berdasarkan kepada kitab suci Alquran) dan juga kehidupan yang dekat dengan alam. Pada jaman itu, belum dikenal permainan Play Station, Game Komputer dan sejenisnya. Permainan favorit kami pada waktu itu berupa permainan yang alami seperti "Main Cak"(Main Galah), "Batalion" (Mirip Petak Umpet), dan menjelajah alam sekitar yang pada waktu itu masih sangat bersih dan segar. Batu Galodo Salah satu pengalaman masa kecil yang masih lekat di ingatan saya sampai sekarang adalah menelusuri sungai kecil yang tembus ke pusat kota Bukittingi melewati Ngarai Sianok. Perjala...

SISILIA-NYA KALIMANTAN

Memandang kota Balikpapan dari ketinggian komplek Pertamina di Gunung Dup (walaupun lebih cocok disebut bukit Dup) serasa berada di daerah Sisilia-Italia. Bagaimana tidak, struktur geografis kota ini, dimana beberapa meter saja dari pantai jalannya sudah menanjak naik. Adapula rumah-rumah dipinggir pantai yang letaknya diatas bukit, sehingga kalau malam hari terlihat seperti daerah diluar negeri mirip daerah Sisilia-Italia (walaupun belum pernah kesana... hehehe... ngeliatnya dari foto doank...). Apalagi dipinggir laut banyak kapal-kapal besar berseliwiran.